Optimis, Iktiar dan tawakkal

Optimis


بسم الله

Optimis adalah sifat yang yakin terhadap kemampuan diri sendiri, sehingga ia yakin bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.
Islam mengajarkan bersikap optimis kepada pemeluknya. Tujuannya agar manusia tidak putus asa atau patah arang untuk mencapai akhit hidup yang bahagia, yaitu surga.

Pribadi optimis tidak terbentuk dengan sendirinya. Sikap optimis terbentuk dengan sebab adanya keyakinan yang kuat didalam
hatinya, bahwa dirinya mampu melakukan.
Dalil tentang keharusan bersikap optimis salah satunya tedapat didalam QS. Az Zumar: 53


"Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
QS. Az-Zumar[39]:53

Untuk mendengarkan audio Qs. Azzumar: 53, silahkan klik Audio Qs. Az Zumar: 53
Ayat ini mengajarkan manusia untuk :
  1. Tidak berputus asa dari rahmat Allah dalam kondisi apapun.
  2. Selalu menggantungkan segala kebutuhan kita hanya kepada Allah.
  3. Allah akan mengampuni semua dosa-dosa manusia
Oleh karena itu, kita harus selalu optimis menjalani hidup, karena Allah selalu mendampingi kita setiap waktu.

Agar lebih jelas lagi, kalian silahkan tonton video berikut.

Ikhtiar

Ikhtiar artinya berusaha. Berusaha mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Dalam ajaran Islam setiap manusia diharuskan melakukan usaha. Berdiam diri adalah perbuatan yang terlarang. Usaha yang dilakukan akan menentukan hasilnya, walaupun tidak selalu demikian.

(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,(40) dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). (41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,(42) dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),

Qs. An Najm: 39-42 ini mengajarkan kita agar tidak bermalas-malasan, karena setiap usaha pasti akan membuahkan pahala (balasan) yang setimpal, seperti yang Allah sampaikan dalam Qs. Al Zalzalah: 7-8 dan hendaknya kita selalu menyandarkan setiap usaha hanya kepada Allah dengan cara menyertakan doa didalam setiap usaha. Sehingga usaha yang dilakukan tanpa doa adalah lemah, pun demikian sebaliknya bila hanya berdoa saja tanpa berusaha pun salah.

Tawakkal

Tawakkal artinya memasrahkan dirinya hanya kepada Allah. Tawakkal dilakukan setelah manusia melakukan usaha dan doanya. Sangat salah bila manusia bertawakkal tanpa melakukan usaha dan doa. Tawakkal harus dilakukan setelah berusaha, karena bila usaha tanpa diikuti rasa tawakkal bila hasil usahanya tidak memuaskan seperti yang diinginkan, maka ia akan menjadi lemah, merasa Allah tidak adil , menyalahkan orang lain dsb.

QS. Ali Imran: 159 menyatakan

(159)Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Kandungan Ayat Qs. Ali Imran:  159

  1. Dalam berdakwah (mengajak manusia menjadi baik) harus dilakukan dengan lemah lembut. Kelembutan menjadi keharusan agar dakwah dapat diterima.
  2. Bila dakwah dilakukan dengan keras, tidak bijak maka dakwah yang dilakukan akan ditolak oleh masyarakat.
  3. Keharusan memberi maaf kepada orang yang bersalah.
  4. Bermusyawarah dalam memutuskan sesuatu
  5. Bertawakkal setelah melakukan usaha.
Simak juga, materi terkait







Komentar

Postingan Populer